Jumat, 25 November 2011

STRAIGH EDGE

Straight Edge? Sebenernya Straight edge( sXe ) bisa dikatakan sebagai filosofi yang berkembang dan muncul dari komunitas hardcore, yang filosofinya sendiri diambil dari sebuah lagu yang diciptain sama band Minor Threat. Basicly, filosofi ini berisi tentang bagaimana cara kita untuk membuat hidup yang lebih baik, tentang self control. Menjadi sXe’s berarti menahan nafsu kita dari apa yang namanya alkohol, rokok, drugs dan freesex.
Lagu Out of Step (With The World) yang ditulis sama Ian MacKaye (vokalis band Minor Threat) dibuat untuk mengajak kita menjauhkan diri dari yang namanya nihilistic tendencies of punk rock, dengan memberikan sebuah pesan yang simpel, yaitu “don’t drink, don’t smoke, don’t fuck at least I can fuck thing”. Setelah dua belas tahun semenjak bubarnya band Minor Threat, suatu filosofi yang simpel ini berubah menjadi semacam the way of life bagi anak-anak muda yang ada di seluruh dunia.
Ditambah makin mengecewakannya keadaan sosial yang makin bobrok dari hari ke hari. Ngebuat semakin banyak aja remaja-remaja cowok maupun cewek yang memakai ajaran ini sebagai semacam sebuah blueprint bagi kemajuan dirinya sendiri, yang kemudian diterapin di lingkungan di mana mereka tinggal. Padahal sih sebenernya definisi awal sXe cuma menghindari apa yang disebutin di atas dan ditambah modern interpretation, salah satu contohnya menjadi seorang vegetarian.
PerkembangannyaSeperti yang udah kita tahu, sXe adalah sebuah filosofi yang tumbuh dan berkembang dari scene punkrock dan hardcore. Oleh karena itu aliran musik ini mempunyai influence yang penting dalam usaha perkembangan sXe. Bisa dibilang di permulaan tahun 80an tepatnya di kota Washington DC, band seperti The Teen Idles dan Minor Threat menjadi pelopor munculnya ratusan bahkan ribuan band-band straight edge yang nantinya makin menjamur. Nah di pertengahan tahun 80an band-band seperti Minor Threat, SSD, dan Uniform Choice mencapai puncak kejayaannya, terutama di kota metropolitan seperti kota New York. Atmosfir yang kayak ginilah, yang akhirnya melahirkan band-band macam Gorilla Biscuits, Bold, Wide Awake dan juga termasuk band yang paling dipertentangkan saat itu, yaitu Youth of Today.
The X signDi akhir tahun 80an di Amerika tepatnya, di setiap gig punk/hardcore yang digelar, udah jadi kebiasaan buat mereka para straight edgers nunjukin sebuah tanda “X” di tangannya. Maksudnya sih tanda ini mereka tunjukin biar mereka enggak bisa beli alkohol yang dijual disitu.Dalam perkembanganya, sebagai sebuah filosofi, sXe menjadi sesuatu yang populer saat itu. Apalagi dengan isu-isu positif yang dibawanya, menjadikan sXe sebagai sebuah ideologi. Satu contohnya, mereka yang sebenarnya umurnya udah ngelewati batas untuk bisa membeli alkohol (kalo disini 17 tahun, di amrik sih 21 tahun, trus kalo di UK 18 tahun) tapi enggak mau “minum” for ideological reason, mulai menandai tangannya dengan tanda X. Sekarang tanda X ini berkembang menjadi semacam nametag/id bagi straight edge kids. Simbol dari drug free ini kemudian dengan bangga diperlihatkan oleh anak-anak straight edge di baju dan berbagai atribut lain. Manfaat tanda ini terasa apabila mereka ingin mengenali satu sama lain. Dengan tanda X yang dipakainya kita dapat mengetahui bahwa ia adalah seorang sXe.
Diposkan oleh Hardcore di 18:55 0 komentar
NEW YORK HARDCORE FANZINE
Jaman dulu, membuat fanzine termasuk aktivitas yang cukup menyenangkan. Berawal dari keinginan untuk menjadi jurnalis amatir. Lalu mewawancarai anak band yang notabene temen-temen sendiri, plus memotret mereka ketika manggung dengan kamera otomatis ber-film Fuji ASA 200. Setelah itu, hasil reportase diketik dengan Windows95. Lay-out dan desain dikerjakan secara manual dengan bantuan gunting dan lem, tanpa campur tangan yang dipertuan agung Corel ataupun Photoshop. Yeah, cut & paste rules! Kemudian simsalabim, jadilah sebuah master fanzine yang bisa dikopi ulang dan didistribusikan ke dalam scene sendiri. Well, itu sekedar pengantar sebelum me-review buku yang menarik ini. Schism merupakan buklet tiga edisi fanzine hardcore yang ditulis Alex Brown dan Porcell pada kurun waktu 1987 – 1988. Berisi catatan wawancara dengan Agnostic Front, Bold, Dag Nasty, Gorilla Biscuits, Project X, SSD, Side by Side, Slapshot, Supertouch, Warzone, dan masih banyak lagi. Ditambah dengan lebih dari 70 foto band yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kebanyakan materi wawancara memang dikupas dalam materi perbincangan seputar isu-isu di dalam scene hardcore, musikal, movement, straight edge, violence, animal liberation, hingga ke topik sosial dan politikal. Well, jika anda merasa kehilangan pegangan dalam ber-’attitude hardcore’ pada hari ini, maka tidak ada salahnya untuk membaca buku ini dan merasakan kembali spiritnya. Schism akan memandu anda kembali kepada root dan basic hardcore yang sempat jadi ‘agama’ baru di New York sana!… [Smck]
Diposkan oleh Hardcore di 18:37 0 komentar
Jumat, 2008 November 28
What Is Hardcore?
Slogan populer yang mustinya jadi pemantik api semangat untuk selalu eksis dan berjuang. Kebanggaan dan semangat dalam upaya membangun scene lokal yang mungkin akan lebih menggairahkan!…
Malang City Hardcore atau yang biasa dikenal dengan MCHC adalah sebuah istilah untuk komunitas hardcore di kota Malang. Sekitar tiga tahun yang lalu istilah ini demikian populer. Malang City Hardcore sempat jadi idiom terkenal dan jadi penanda bagi daerah mana band hardcore tersebut berasal.
Istilah semacam MCHC tentu sudah pernah kita ketahui bersama kalau di Amerika sana juga ada NYHC dan Boston Hardcore. Di eropa juga ada Europe Hardcore yang terkenal dengan H8000-nya. Namun di setiap scene istilah tersebut selain sebagai penanda daerah, juga bisa jadi penanda dari jenis musik, karakter sound, serta isu lirik yang mereka usung. Jika NYHC dengan Biohazard, Agnostic Front, Madball hingga Warzone adalah karakter musik yang biasanya khas tercampuri oleh unsur dari musik daerah setempat seperti hip-hop dan reggae. Demikian pula Boston Hardcore cenderung dengan musik oldschool yang memiliki karakher vokal lebih berteriak daripada menyanyi, plus isu-isu tentang straight edge yang lebih militan. Sementara H8000 mengusung musik hardcore yang sangat metal. Bahkan ada yang dicampuri unsur blackmetal. Liriknya sendiri mengusung tema yang lebih dari sekedar straight edge. Sebab mereka juga kerap berbicara tentang animal right atau veganisme. Bahkan mengangkat isu yang sempat ramai di eropa waktu itu yakni GodFreeYouth, sebuah idiom bagi komunitas yang tidak menyakini akan adanya Tuhan!!

Selasa, 08 November 2011

Hardcore punk

Musik Hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980-an. Dengan fenomena yang ada menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan scene-scene hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk.
Dikarenakan masih sangat sedikitnya scene hardcore maka scene terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk). Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an. Tahun 90-an bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore.
Dengan semakin banyaknya band hardcore bersamaan pula munculnya records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan ffgrecords. Di Indonesia kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja. Depok juga memiliki beberapa grup musik hardcore yang mayoritas mengusung oldschool hardcore punk serta di daerah Menteng Jakarta Pusat yang dikenal dengan Taman Suropati banyak band-band pengusung hardcore punk.
Setelah era oldschool, hardcore amerika, hardcore oldscholl eropa ke newschool maka

Jumat, 28 Oktober 2011

Hardfvckincore

Saya akui, Saya mencoba untuk mendalami HARDCORE ini tidak begitu lama. Sekitar hampir setahun lah saya mencoba mendalami dan mempelajari apa itu HARDCORE yang sebenarnya dan bagaimana HARDCORE itu berkembang seperti saat ini, baik di dunia ataupun INDONESIA. Dari artikel-artikel dan blog-blog yang saya baca, saya ketahui kalau HARDCORE ini sebenarnya bukanlah hanya sekedar suatu aliran musik saja seperti yang banyak di sebut-sebut anak-anak muda jaman sekarang. Maksud dari kata HARDCORE itu sendiri bisa mempunyai arti sebuah perasaan yang kuat, peka, dan sensitif tapi dengan disertai tingkah laku hidup yang peduli akan lingkungan dan peduli akan diri sendiri. Emosi dalam jiwa, mungkin satu istilah yang dapat mewakilkan arti dari HARDCORE itu sendiri. Awalnya saya berpikir kalau HARDCORE itu hanya sejenis musik yang memainkan emosi pendengar ataupun penonton dengan alunan distorsi guitar dan gebukan drum yang disertai dengan speed tinggi. Siapa yang gak terpacu emosi nya kalau ngedengerin lagu kayak gitu?? Tetapi makin kesini saya makin mendapat banyak informasi dan membuat saya makin berpikir. Kalau HARDCORE itu adalah sebuah JALAN. JALAN lurus yang begitu terang yang sama sekali tidak berlawanan dengan ajaran TUHAN(itu menurut saya), yang bisa membuat hidup setiap orang menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya! Dan saya sangat meyakini itu. Kenapa saya bisa seperti saat ini? Pertanyaan itu mungkin akan bisa kalian jawab sendiri dengan sebelumnya saya menceritakan dulu awal perkembangan HARDCORE ini dari baca-bacaan yang saya baca sebelumnya sehingga saya mulai berpikir seperti itu... (jikalau mungkin kalian ada yang tidak sesuai dengan pikiran kalian, silahkan perbaiki tulisan saya ini)


Jika kita mendengar musik HARDCORE itu sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan PUNK. Jelas! Karena HARDCORE itu sendiri lahir dan berkembang dan berawal dari musik PUNK. Sekitar era tahun 80'an, di AMERIKA SERIKAT terdapat sekumpulan pemuda yang terdiri dari remaja-remaja miskin yang mencari nafkah untuk menjalani hidup, beberapa skateboarder jalanan, preman, dan remaja-remaja pembenci sekolah(pengangguran) yang kesemuanya adalah penggemar OI! Atau PUNK dan memiliki group band yang beraliran sama. Kelompok inilah yang akan mempelopori awal berkembangnya HARDCORE di dunia. 3 band yang memulai menggunakan HARDCORE sebagai satu alira musik. Bisa di bilang 3 band inilah yang di sebut sebagai pendiri dari HARDCORE itu sendiri. Band pertama adalah BAD BRAIN yang menyebarkan aliran HARDCORE dengan konser-konser di sebagian kota, sehingga karna inilah musik HARDCORE dikenal oleh masyarakat luas. Pada saat itu banyak yang bilang kalau HARDCORE ini adalah musik UNDERGROUND, karna banyak komunitas dari musik ini tidak di publikasikan ke banyak masyarakat luas. Sehingga orang-orang tidak akan mengenal siapa yang ada dalam musik HARDCORE ini karena HARDCORE sendiri tidak mempunyai ciri-ciri yang subjektif, tidak seperti musik PUNK misalnya. Musik mereka dapat di publikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya-gaya mereka. Dan dalam HARDCORE ini tidak memandang usia dan status-status sosial lainnya. Band ke dua yang di sebut sebagai pendiri dari musik HARDCORE ini adalah BAD FLAG. Mereka membentuk aliran ini dengan sedikit bereksperimen dengan aransemen-aransemen HARDCORE sebelumnya yang kemudian step-step lagunya menjadi lebih cepat. Sehingga mulai saat itu HARDCORE mempunyai cirri khas tersendiri. Tapi sampai sekarang pun saya susah membedakan mana musik HARDCORE, mana PUNK. Band terakhir sebagai pendiri dari HARDCORE ini adalah MINOR THREAT. Saat itulah mereka membuat HARDCORE dan PUNK semakin sangat berbeda. Dan mereka mampu memperjelas perbedaan tersebut. Saat itu mereka menyerukan dan mengajak kepada komunitas-komunitas HARDCORE yang ada untuk hidup lebih positif dalam menjalani hari-harinya karna pada saat itu juga banyak anak-anak muda penggemar musik PUNK meninggal dunia akibat penyalahgunaan NARKOBA. Seruan tersebut mereka sebut dengn istilah STRAIGHT EDGE(SxE) yang kemudian mereka jadikan judul lagu. (SxE ini akan saya paparkan lebih jauh di tulisan saya selanjutnya) Lebih jauh saat itu mereka berkata kalau HARDCORE yang notabene adalah aliran musik yang keras bukan berarti dan tidak mesti harus menggunakan dan mengkonsumsi NARKOBA.


Begitulah mungkin secara singkat bisa saya jelaskan awal dari berkembangnya atau lahirnya musik HARDCORE itu sendiri. Bisa kita lihat langsung bahwa HARDCORE itu bukanlah sekedar musik keras yang liriknya selalu mengkritik, mengajak untuk hidup lebih baik lagi, dan mencintai alam kita saja. Tapi HARDCORE mungkin bisa di sebut sebagai gayahidup, tingkah laku, komunitas yang terbuka, perasaan, emosi jiwa, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, persahabatan sejati, persahabatan yang tanpa memandang status-status sosial. Dan bagi saya sendiri HARDCORE itu adalah ekspresi dari sebuah pilihan pola hidup yang di dalamnya terdapat pemikiran kedepan yang lebih baik serta perhatian yang lebih kepada alam kita. Baru dalam HARDCORE ini saya melihat komunitas musik yang memperhatikan diri sendiri, temannya, serta alam saat bermusik! Karena inilah HARDCORE ini saya sebut tadi sebagai JALAN LURUS yang TERANG. Karena selain musik, HARDCORE juga berisi ajaran-ajaran yang sangat berguna dalam istilah SxEnya (STRAIGHT EDGE). VEGAN, NO DRUGS, NO ALCOHOL, NO SMOKE! Control diri yang lebih baik dari komunitas musik aliran keras tersebut. Coba kita semua bisa menerapkan HARDCORE dalam hidup kita saya yakin pola kehidupan kita pasti bakal lebih berubah. HARDCORE tidak suka menghina sesame ataupun yang berbeda dengannya. HARDCORE cinta damai, dan sangat membenci peperangan. Tapi kita lihat bagaimana perkembangan hardcore saat ini?? Terlalu banyak POSER yang mengatas namakan dirinya HARDCORE tapi kelakuannya sama sekali tidak mencerminkan HARDCORE. Hal-hal seperti inilah yang membuat nama HARDCORE menjadi buruk. Mereka para POSER hanyalah sekelompok orang yang termakan oleh mode! HARDCORE BUKANLAH SEBUAH TAMPILAN YANG TERLIHAT DARI LUAR, KARNA HARDCORE DARI HATI! Ironis di tengah pelencengan arti dari kata HARDCORE itu sendiri. Saat ini juga saya melihat komunitas HARDCORE tidak semuanya SxE. Malah lebih banyak yang bukan penganut Sxe di banding penganut SxE itu sendiri. Dari kenyataan yang saya lihat dan informasi yang saya dapat itulah saat ini saya sedang menerapkan HARDCORE dalam hidup saya secara totalitas. Sebenarnya saya tak bermaksud untuk berkoar-koar tak jelas. Tetapi saya ingin hal ini menjadi suatu penyemangat buat saya dan kita semua kalau pilihan keputusan untuk menjalani hidup sebagai HARDCORE adalah satu keputusan yang TEPAT!!!

Kamis, 20 Oktober 2011

HARDCORE

Mungkin ini udah jadi satu identitasku atau kecintaanku… Sejak kecil aku udah diperkenalkan sama dunia yang satu ini. Masa kecilku kuhabiskan dengan mengikuti kompetisi menyanyi, choir, dan bermain musik.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai mengenal banyak aliran musik. Tidak seperti masa kecilku yang dihabiskan dengan mendengarkan musik2 klasik dan jazz. Aku mulai mengenal Punk, Rock, J Rock, Fusion dan segala macam musik beserta sub- genre nya.
Tak salah, musik itu memang sangat menarik. Semakin aku menyelam, semakin aku tenggelam. Walaupun sekarang aku uda ga maen musik lagi ( bahkan jari- jemariku sudah terlalu kaku untuk memetik senar gitar ), aku tetap jadi pendengar dan pencinta musik sejati, hahaii…
Salah satu genre yang paling aku suka adalah hardcore.
Nah, pas kemaren aku bikin status di FB -yang bunyinya ” Sudahkah Anda Hardcore Hari Ini ? “, aku banyak dapat komentar dan pertanyaan seputar hardcore. Mereka bertanya, apa sih sebenarnya hardcore itu.
Dan, gara2 itu juga aku jadi kepikiran untuk bercerita sedikit tentang hardcore di sini.
Hehe, sebenernya sih cukup banyak versi tentang hardcore dan sejarahnya. Aku sendiri membaca di berbagai sumber, mulai dari internet, majalah musik dan berbagai buku yang bercerita tentang asal- muasal musik itu sendiri. Dan aku mendapat sebuah benang merah tentang apa yang aku baca.
Hardcore (penulisannya disambung), kata yang sering disebut banyak orang (terutama remaja) ini sebenarnya bukan sekedar jenis musik saja, melainkan sebuah perasaan yang kuat/peka yang disertai dengan tingkah laku berdasarkan kecintaannya pada hidup. Tepatnya sebuah emosi jiwa. Arti sebenarnya dr “hardcore” ini adalah “yang paling” atau “intisari” (bukan sebuah jenis minuman).
Berdasarkan keterangan di atas, sangat benar kalo dikatakan bahwa hardcore merupakan satu bentuk ekspresi yangg dikeluarkan dalam bentuk gaya hidup dengan pemikiran ke depan dan perhatian terhadap lingkungannya.
Jadi, in other words hardcore adalah gaya hidup, tingkah laku, komunitas terbuka, perasaan, emosi jiwa, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, persahabatan sejati, persaudaraan yang tanpa memandang segi/hal apapun.
Nah, kalo hardcore yang berhubungan musik itu apaan? Jadi sekitar era 70’an dan awal 80’an, di Amrik terdapat sekelompok pemuda yang terdiri dari remaja2 miskin yang mencari nafkah sebagai buruh, beberapa skateboarder jalanan, gangster (preman), dan beberapa remaja lainnya yang rata – rata pengangguran (benci sekolah). Mereka semua ini penggemar berat OI! atau punkrock, dan memiliki group band beraliran sama. Para pemuda itulah yg nantinya menjadi pondasi pertama sejarah pergerakan hardcore di dunia.
Nah, mengenai sejarah band2 hardcore sendiri sebenernya banyak. Ada yang terkenal dan banyak juga yang bubar sebelum naik ke permukaan. Beberapa contoh group band Amrik ini adalah S.S. Decontrol, Negative Approach, Minor Threat, Iron Cross, Agnostic Front, Bad Brains dll. Selang beberapa tahun kemudian hardcore semakin menjamur disana dan munculah nama2 spt Cro-Mags, Youth Of Today, Murphy’s Law, Cause For Alarm dll. Nah…Band2 inilah yg nantinya disebut “Old School” karena kata tersebut identik dgn kekerasan, tattoo dimana – mana, mabuk apa saja, dan lirik lagu yg bertemakan hatred, critizing, pure attitude serta para personilnya rata2 skinhead.
Apa itu old school dan skinhead?
Old school adalah sebutan untuk para pengusung street punk/OI! yang berjiwa hardcore. Mereka identik dengan fashion skinhead-nya (shaved heads, boots, dan braces) dan dengan lambang Sanctae Cruce-nya (nama asli untuk iron cross). Lambang itu dipakai karena mereka penganut agama Kristen/katholik yg taat. Lambang itu sendiri diciptakan oleh King Richard dari Inggris semasa Perang Salib 2, dan sayangnya pernah mendapat reputasi yg buruk karena Jerman juga memakainya semasa perang Dunia 1 & 2. Jadi sungguh lucu apabila ada sebuah band hardcore yang mengaku dirinya Old Shool tp tdk pernah berkiblat pd OI!, tidak satupun personilnya seorang skinhead, yg berani memakai lambing iron cross hanya karena ikut – ikutan, bukan karena penganut agama yang bersangkutan, bahkan mungkin tidak pernah tau apa itu Sham 69, Cockney Reject, The Business, Cock Sparrer, Angelic Upstarts, The 4-skins, The Last Resort, The Crack, Condemned 84, The Oppressed, Red Alert dll…dsb. Mereka hanya tau Sick Of It All, Warzone, Gorilla Biscuit.
Nah, ada yang pernah denger kata Straight Edge ( SxE )? Apa lagi nih? Nama ini berasal dari sebuah judul lagu Minor Threat. Hal ini merupakan sebuah pengendalian diri. Pengendalian hidup kamu sendiri dan bukan orang lain, menjadi seorang yang berguna dan menjadi seorang sahabat yg baik. Setelah itu, barulah kemudian mjd seorang pacilist, anti kekerasan, tidak merokok dan minum minuman yang merusak tubuh (seperti alkohol dan produk Coca-Cola/bersoda), bebas dari narkoba dan menjadi seorang vegan/vegetarian. Jadi bukan hanya sekedar membubuhkan tanda “X” di punggung tangan apabila seseorang bukanlah seorang penganut paham SxE (Straight Edge).
Yahhh, begitulah sekilas tentang hardcore. Mungkin emang belom sepenuhnya memuaskan, laen kali aku bakal tambahin. Dan tetap berbagi info tentang musik dari genre laen.